Karakteristik
dan Perbedaan Individu
A.
Individu
dan Karakteristiknya
1. Pengertian
Individu
Manusia
adalah mahluk yang komplek (dapat dilihat dari berbagai sudut pandang).
Sebagaimana diketahui, manusia adalah mahluk yang berfikir atau homo sapiens, mahluk yang berbentuk
atau homo faber, mahluk yang dapat di didik
atau homo educandum, dan seterusnya merupakan pandangan-pandangan tentang
manusia yang dapat digunakan untuk menetapkan cara pendekatan yang akan
dilakukan terhadap manusia tersebut. Berbagai ciri manusia yang seimbang antar
berbagai segi yaitu : a. individu dan sosial, b. jasmani dan rohani, dan c.
dunia dan akhirat
Uraian
tentang manusia dengna kedudukannya sebagai peserta didik haruslah menempatkan
manusia sebagai pribadi yang utuh. Dalam kaitannya dengan kepentingan
pendidikan, akan lebih ditekankan hakekat manusia sebagai kesatuan sifat mahluk
individu dan mahluk sosial. Individu berarti tidak dapat dibagi (undivided) dan tidak dapat
dipisahkan. Keberadaannya sebagai mahluk yang pilah, tunggal, dan khas. Seseorang berbeda dengan orang lain karena ciri-cirinya yang
khusus tersebut (Webster’s:743). Menurut Echols & Shadaly, idividu adalah
kata benda dari individual yang berarti orang, perseorangan, oknum
(Echols,1975:519).
Dalam
pertumbuhan dan perkembangan manusia mempunyai kebutuhan-kebutuhan yang harus
dipenuhi. Kebutuhan-kebutuhan tersebut dapat di bedakan menjadi dua kelompok
besar, yaitu kebutuhan primer dan kebutuhan sekunder.
2. Karakteristik
Individu
Setiap individu memiliki ciri dan sifat
atau karakteristik bawaan (heredity) dan karakteristik yang di peroleh dari
pengaruh lingkungan karakteristik bawaan. Keturunan yang di miliki sejak lahir
baik yang menyangkut faktor biologis maupun faktor sosial psikologis. Natur dan nurture merupakan istilah yang
biasa digunakan untuk menjelaskan karakteristik-karakteristik individu dalam
hal fisik, mental, dan emosional pada setiap tingkat perkembangan.
Karakteristik yang berkaitan dengan perkembangan faktor biologis cenderung lebih
bersifat tetap, sedangkan karakteristik yang berkaitan dengan sosial psikologis
lebih banyak dipengaruhi oleh faktor lingkungan.
B.
Perbedaan
Individu
Ada dua fakta yang menonjol dalam
perkembangan individu, yaitu (1) semua dari manusia mempunyai unsur-unsur
kesamaan di dalam pola perkembangannya dan (2) di dalam pola yang bersifat umum
dari apa yang membentuk warisan manusia secara biologis dan sosial tiap-tiap
individu mempunyai kecendrungan berbeda yang lebih banyak bersifat kuantitatif
dan bukan kualitatif. Sifat individu berkaitan dengan orang perseorangan,
berkaitan perbedaan individu dengan perseorangan. Perbedaan ini disebut dengan
Perbedaan Individu yang menurut Landgren (1980:578) menyangkut variasi yang
terjadi baik variasi pada aspek fisik maupun psikologis.
Bidang-bidang perbedaan
Umur kronologis, sebagai faktor yang
mewakili tingkat kematangan siswa dan karena itu memungkinkan dia dapat dididik
hendaknya dilihat sebagai komponen perbedaan. Faktor-faktor lain seperti jenis
kelamin, pengaruh keluarga,status ekonomi, pengalaman belajar sebelumnya,
kesesuaian bahan yang dipelajari, dan teknik-teknik mengajar semuanya
berpengaruh terhadap tingkat kemampuan individu untuk mencapai keberhasilan
dalam tingkat belajarnya.
Individu mempunyai tingkat derajat perbedaan
dan bukan berbeda secara absolut dari individu yang lain.apalagi di dalam diri
individu sendiri ada ada perbedaan dalam bermacan-macam aspek dari keseluruhan
kepribadiannya. Karena tidak ada satu sifat yang berdiri sendiri, berfungsinya
satu sifat maka semua sifat-sifat itu mempengaruhi keseluruhan pola tingkah
laku individu.
Gerry 1963 (Oxendine, 1984:317)
mengkatagorikan perbedaan individu ke dalam bidang-bidang berikut:
a) Perbedaan
fisik : usia, tingkat dan berat badan, jenis kelamin, pendengaran, penglihatan,
kemampuan bertindak
b) Perbedaan
sosial termasuk status ekonomi, agama, hubungan keluarga, suku
c) Perbedaan
kepribadian termasuk watak, motif, minat dan sikap
d) Perbedaan
inteligensi dan kemampuan dasar
e) Perbedaan
kecakapan atau kepandaian di sekolah
Ada
enam perbedaan individu yaitu:
a. Perbedaan
kognitif
Bloom
menghasilkan tiga pembentukan kemampuan yang dikenal sebagai taxonomy Bloom, yaitu Kemampuan
kognitif, efektif dan psikomotorik kemampuan kognitif merupakan kemampuan yang
berkaitan dengan penguasa ilmu pengetahuan dan teknologi. Kemampuan kognitif
menggambarkan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi tiap-tiap orang.
b. Perbedaan
individual dalam kecakapan bahasa
Kemampuan
bahasa adalah kemampuan seseorang untuk mengatakan buah pikirannya dalam bentuk
ungkapan kata dan kalimat yang penuh makna.
c. Perbedaan
dalam kecakapan motorik
Kecakapan
motorik, atau kemampuan psikomotorik merupakan kemampuan untuk melakukan
koordinasi kerja saraf motorif yang dilakuakan oleh saraf pusat untuk melakukan
kegiatan.
d. Perbedaan
dalam latar belakang
Perbedaan
dalam latar belakang dan pengalaman mereka masing-masing dapat mempelancar atau
memperhambat prestasinya. Latar belakang individu yang dimaksud dibedakan dari
faktor dalam dan luar dirinya. Factor dari dalam : kecerdasan, kemampuan,
bakat, dll. Factor dari luar : social ekonomi, pola sikap orangtua, dll.
e. Perbedaan
dalam bakat
Bakat
merupakan kemampuan khusus yang di bawah sajak lahir, kemampuan tersebut akan
berkembang dengan baik bila mendapat ransangan dan pemupukan secara tepat.
f. Perbedaan
dalam kesiapan belajar
Perbedaan
latar belakang tersebut, yang meliputi perbedaan sosio ekonomi dan
sosiokultural, amat penting bagi perkembangan anak. Kesiapan belajar individu
didukung oleh kematangan fisik, mental, umur, kesehatan, dan
pengalaman-pengalaman hasil persepsi dan perhatiannya terhadap lingkungan.
C.
Aspek-aspek
Pertumbuhan dan Perkembangan Indivudu
Pertumbuhan dan perkembangan sering dipertukarkan (interchange) untuk makna yang sama. Pertumbuhan digunakan untuk
menyatakan perubahan-perubahan ukuran fisik yang secara kuantitatif semakin besar, atau semakin panjang,
sedangkan perkembangan digunakan
untuk menyatakan terjadinya perubahan-perubahan dari aspek psikologis dan
sosial.
1. Pertumbuhan
Fisik
Perubahan
menjadi lebih besar dan lebih panjang, prosesnya sejak anak belum lahir sampai
dewasa.
a. Pertumbuhan
sebelum lahir
Masa sebelum lahir merupakan pertumbuhan
dan perkembangan manusia yang sangat kompleks, karena pada masa itu merupakan
awal dari terbentuknya organ-organ tubuh dan tersususnya jaringan syaraf yang
membentuk sistem yang lengkap.
b. Pertumbuhan
setelah lahir
Pada awal setelah bayi itu dilahirkan
respon terhadap segala rangsangan dari luar dirinya dilakukan secara refleks
dan belum terkoordinasi. Bayi yan baru lahir pendengarannya amat baik yang
mampu membedakan suara lmbut dan kasar, penglihatan yang masih lemah.
Pertumbuhan fisik anak dapat dibagi
menjadi 4 periode utama, dua periode di tandai dengan pertumbuhan yang sangat
cepat dan dua periode lainnya dicirikan oleh pertumbuhan yang sangat lambat.
2. Intelek
Perkembangan tingkat berfikir atau
intelek akan di awali dengan kemampuan mengenal yaitu untuk mengetahui dunia
luar. Intelek atau pola pikir searah dengan pertumbuahan saraf otak.
Perkembangan lebih lanjut perkembangan intelek di tunjukan pada prilakunya,
yaitu tindakan menolak dan memilih sesuatu.
Empat tahap-tahap perkembangan kognitif
menurut Piaget (Sarlito, 1991:81), yaitu :
a. Masa
sensori motor (0.0-2.5 tahun)
Masa
ketika bayi mempergunakan sistem penginderaan dan aktivitas motorik untuk
mengenal lingkungan.
b. Masa
pra-operasional (2.0-7.0 tahun)
Kemampuan
anak menggunakan simbol yang mewakili suatu konsep
c. Masa
konkreto prerasional (7.0-11.0 tahun)
Sudah
dapat melakukan tugas yang konkret, yaitu : 1. Identifikasi (mengenali
sesuatu), 2. Negasi (mengingkari sesuatu), dan 3. Reprokasi (mencari hubungan
timbal-balik antara beberapa hal)
d. Masa
Operasional (11.0-dewasa)
Sudah
mampu berfikir abstrak dan hipotesis
3. Emosi
Emosi merupakan gejala perasaan yang
disertai dengan perubahan atau perilaku fisik. Seperti marah yang ditunjukkan
dengan teriakan suara keras, atau gembira dengan tertawa lebar. Seorang bayi
memiliki kebutuhan masih terbatas pada kebutuhan primer, seperti makan dan
minum. Ketika lapar, dia akan menangis sebagai luapan dari keinginannya untuk
dipenuhi kebutuhannya.
Semakin dewasa, maka kebutuhan
manusiapun semakin kompleks, selain kebutuhan primer, juga muncul tuntutan kebutuhan
sekunder yang menyebabkan manusia harus bekerja keras, bersaing, dan berjuang
untuk memenuhinya. Persaingan untuk memenuhi kebutuhan tersebut tidak selamanya
mulus, sehingga muncul lah perasaan kecewa, tidak puas, marah, dan mungkin
bereaksi negatif. Sebaliknya jika kebutuhan tersebut dapat dipenuhi, maka
muncul perasaan gembira, senang, bahagia, tertawa, dll.
4. Sosial
Sosial
adalah keadaan dimana terdapat kehadiran orang lain. Dalam proses pertumbuhan
setiap orang tidak dapat berdiri sendiri karena memerlukan lingkungan dan
senantiasa akan memerlukan manusia lain.
5. Bahasa
Fungsi bahasa adalah sebagai alat
komunikasi. “Tangis” merupakan cara bayi untuk berkomunikasi dengan sekitar.
Pengertian bahasa sebagai alat komunikasi diartikan sebagai tanda, gerak, dan
suara untuk menyampaikan isi pikiran kepada orang lain.
6. Bakat
khusus
Mengingat fungsi pendidikan adalah untuk
mempersiapkan peserta didik dalam memasuki dunia kerja. Di dalam definisi bakat
yang dikemukakan Guilford (Sumadi, 1984), bakat mencangkup tiga demensi, yaitu
: a. Dimensi perseptual, b. Dimensi psikomotor, c. Dimensi intelektual. Ke tiga
demensi itu menggambarkan bahwa bakat tersebut mencangkup kemampuan dalam
penginderaan, ketepatan dan kecepatan menangkap makna, kecepatan dan ketepatan
bertindak serta kemampuan berpikir inteligen.
7. Sikap,
Nilai, dan Moral
Bloom (Woolfolk dan Nicolich, 1984:390)
mengemukakan bahwa tujuan akhir dari proses belajar dikelompokkan menjadi tiga
sasaran, yaitu penguasaan pengetahuan (kognitif), penguasaan nilai dan sikap
(afektif), dan penguasaan psikomorik.
Bayi belum mempersoalkan masalah moral
dan keterampilan, sebab masa bayi belum mengenal hirearki nilai dan suara hati.
Masa anak-anak mulai terjadi perkembangan moral yang rendah dan terbatas. Semakin
tumbuh fisik dan psikisnya, anak mulai dikenalkan dengan nilai-nilai, yang
boleh dan tidak boleh.
Piaget, pada awalnya pengenalan nilai
dan prilaku serta tindakan masih bersifat paksaan, dan anak belum mengetahui
maknanya, sejalan dengan perkembangan inteleknya, anak mulai mengikuti berbagai
ketentuan yang berlaku dalam keluarga, dan ketentuan dalam masyarakat.
1. Individu
adalah manusia yang berkedudukan sebagai pribadi yang utuh, pilah, tungal, dan
khas.
2. Manusia
terus mengalami pertumbuhan fisik dan perkembangan psikis.
3. Pertumbuhan
dan perkembangan manusia dipengaruhi oleh banyak faktor, antara lain keturunan,
sosial, ekonomi, sosial kulturasi, kesehatan, dan latar belakang kehidupan
keluarga.